Sunday 19 November 2017

Kritéria Investasi Di Visitatori Dan Resiko Investasi Forex


Diposkan Oleh Riza Baktianto di 20.51 Kritéria Investasi. PENGANTAR Kritéria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari Suatu proyek .. Untuk mengetahui Kritéria tersebut, digunakan analisis finansial. Analisis finansial Adalah Suatu Analisis yang membandingkan Antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah Suatu proyek akan menguntungkan Selama Umur proyek (Husnan amp Muhammad 2005). Analisis finansial terdiri Dari: VAN, TIR, NETBC, dan PP. Berikut sy jelaskan mengenai beberapa Hal tersebut .. a. Net Present Value (NPV) Valore Attuale Netto (VAN) Suatu proyek menunjukkan manfaat Bersih yang diterima proyek Selama Umur proyek pada Tingkat suku bunga tertentu. NPV Juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari Arus Kas yang ditimbulkan Oleh investasi. Dalam menghitung NPV Perlu ditentukan Tingkat suku bunga yang relevan. b. Net rapporto costo beneficio (Net aC Rasio) Al netto vantaggio e il rapporto costi (rapporto net aC) menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap Satu satuan biaya yang Telah dikeluarkan Selama Umur proyek. AC merupakan Angka perbandingan Antara valore attuale netto dari beneficio netto yang Positif dengan valore attuale dari beneficio netto yang negatif. c. Interno Tasso di rendimento (IRR) Tasso interno di ritorno Adalah Tingkat bunga yang menyamakan valore attuale Kas keluar yang diharapkan dengan valore attuale aliran Kas masuk yang diharapkan, atau didefinisikan Juga sebagai Tingkat bunga yang menyebabkan Valore Attuale Netto (VAN) sama dengan Nol (0). Gittinger (1986) menyebutkan bahwa IRR Adalah Tingkat rata-rata keuntungan interno tahunan bagi Perusahaan yang investasi melakukan dan dinyatakan Dalam satuan persen. d. Payback Period (PP) Payback Periodo atau Tingkat pengembalian investasi Adalah salah Satu metode Dalam menilai kelayakan Suatu Usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modale. Semakin Cepat modale ITU dapat Kembali, Semakin baik Suatu proyek untuk diusahakan Karena modale yang dapat kembali dipakai untuk membiayai kegiatan rimasto. 4.1 Keputusan Gono andare dan Pengurutan Proyek Pada hakikatnya melelui di visitatori proyek, Kita dapat menarik dua kesimpulan. Pertama, melalui evaluasi proyek kita dapat menentukan apakah beneficio netto Suatu proyek Lebih besar atau Lebih kecil daripada beneficio netto Suatu peluang investasi marginale. Jika Suatu proyek menghasilkan beneficio netto yang Lebih besar daripada beneficio netto proyek marginale, pelaksanaannya dapat Approvato, Jika Lebih Kecil, pelaksanaannya harusnya ditolak. Kesimpulan ini mendasari keputusan Gono andare. Kedua, melalui evaluasi proyek kita dapat menentukan urutan berbagai proyek Dalam serangkaian peluang investasi yang Lebih baik daripada proyek marginale, dan proyek Yang berada pada urutan teratas Dalam susunan proyek berarti, proyek tersebut merupakan proyek yang mempunyai Benefit Lebih Besar. Kelompok proyek yang termasuk Dalam kedua Jenis ini, dibagi menjadi dua golongan, yaitu: 183 Proyek yang alternative si escludono a vicenda, dua atau Lebih proyek merupakan alternative si escludono a vicenda, apabila pelaksanaan salah Satu diantaranya meniadakan kemungkinan proyek yang lainnya. Adanya escludono a vicenda ini disebabkan Karena dana yang tersedia Tidak cukup untuk membiayai Lebih dari satu peluang investasi, proyek-proyek tersebut pada hakikatnya merupakan proyek yang menghasilkan Jenis barang atau sasaran tertentu yang sama. Misalnya Tempat-Tempat alternativa pabrik Mendirikan untuk, bendungan, Jalan DSB. 183 Proyek yang Bukan alternative si escludono a vicenda, apabila Suatu proyek Tidak merupakan alternativa terhadap proyek di Più, baik Dalam Hal penggunaan Sumber-Sumber maupun pencapaian sasaran yang diharapkan. Proyek seperti ini dapat mempunyai sasaran yang Berbeda jenisnya, seperti proyek pabrik sperma, pabrik Pupuk, proyek transmigrasi, dan proyek perluasan Sekolah Dasar. Proyek ini Juga dapat berupa proyek yang Saling melengkapi, misalnya proyek pabrik Pupuk, proyek ekstensifikasi Penanaman PADI, dan proyek pergudangan Beras. Idealnya Tidak mungkin ada yang proyek Secara Strategis Lebih bermanfaat bagi Masyarakat daripada proyek marjinal, tetapitidak dapat dilaksanakan Karena kekurangan dana. Proyek marjinal merupakan proyek yang menguntungkan tetapi dikecualikan (ditunda atau) pelaksanaanya Karena terbentur pada masalah pembiayaan. Tetapi Dalam kenyataannya, Negara sebagian berkembang mempunyai Daftar proyek yang menunggu pembiayaan, yang akan diramalkan tasso memberikan Akan di rendimento yang Lebih Tinggi daripada tasso di sconto sociale yang akan ditentukan Oleh rentabilitas proyek marjinal. Jadi, pihak Yang berwenang di bidang penyusunan anggaran Selalu dihadapkan pada perlunya mengurutkan berbagai proyek demi memilih proyek yang menguntungkan dari sudut Pandang Masyarakat yang tentunya memenuhi condizioni Costi criteri investasi. 4.2 Macam-macam Kritéria Investasi Lima criteri macam investasi, yaitu: 1. Attuale Netto Valore dari Arus Benefit dan Biaya (VAN) Keuntungan netto Suatu Usaha Adalah pendapatan bruto dikurangi jumlah biaya. Maka NPV Suatu proyek Adalah selisisih PV Arus beneficio dengan PV Arus biaya. Bt beneficio Sosial bruto pada ° t (terdiri dari Segala Jenis penerimaan atau keuntungan pada non finanziario ° t) Ct biaya Sosial bruto pada ° t (terdiri dari Segala Jenis pengeluaran, baik Yang bersifat modale maupun rutina) Yang dibebani kepada penyelenggara proyek pada t ( termasuk investasi semula Dalam tahun ke nol dan seterusnya. n Umur ekonomis proyek i opportunità sociale costof capitale yang digunakan sebagai tasso di sconto sociale. Suatu proyek dapat bermanfaat untuk dilaksanakan bila VAN proyek tersebut sama atau Lebih Besar dari Nol, apabila VAN 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar opportunità sociale costfaktor produksi modale. Jika VAN Lebih kecil dari no, proyek Tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang dipergunakan Oleh Karena itu pelaksanaannya Harus ditolak. Sumber-Sumber yang seharusnya dialokasikan untuk proyek tersebut sebaiknya digunakan pada penggunaan rimasto yang Lebih menguntungkan. 2 . tasso interno di rendimento (IRR) tasso interno di rendimento tasso di rendimento Adalah atau Tingkat rendemen ATAS investasi netto. Bt dan Ct. Benefitbiaya bruto sociale Dalam ° t Bt-Ct. beneficio netto Dalam ° t, dimana sisi negativo merupakan investasi n. Umur ekonomis proyek Ft. Nilai investasi yang Belum dikembalikan sampai Akhir tahun t, setelah realisasi beneficio atau biaya yang terjadi Dalam ° ITU. Rt. rendemen Dalam implicita ° t, entah dibayarkan (supaya betul diterimadirasakan Oleh penyelenggara proyek) atau Tidak. Jadi IRR Adalah Tingkat t Yang memenuhi Tiga condizioni Costi sebagai berikut: - rendemen implicita Dalam TIAP tahun sama dengan Hasil i Kali nilai investasi pada Akhir tahun sebelumnya, yakni. Rt ift-1 - Nilai investasi pada Akhir tahun t nilai pada tahun sebeumnya ditambah dengan sisa pengurangan beneficio netto dan rendemen implisit, yakni: Ft Ft-1Rt - (Bt-Ct) Ft-1iFt-1 8211 (Bt-Ct) (1i ) Ft-1 8211 (Bt-Ct) Ft Akan Lebih kecil Dari Ft-1 beneficio apabila netto melebihi rendemen implicita, yaitu Bt-Ct gtRt yang berarti sebagian dari investasi dikembalikan pada ° t. - Beneficio Netto pada Akhir Umur proyek (tahun n) Adalah jumlah (a) nilai investasi Yang Masih berlaku pada Akhir tahun sebelumnya, ditambah (b) rendemen implicita. Akibatnya, Nilai investasi pada Akhir tahun n menjadi Nol. Bn 8211 Cn Fn-1 IFN-1 (1 i) Fn-1 3. Net rapporto costi-benefici (BC Net) netto aC merupakan Angka perbandingan Antara jumlah valore attuale Yang Positif (sebagai pembilang) Con una quantità valore attuale Yang negativo (sebagai penyebut). Secara Umum rumusnya Adalah: 4. Gross rapporto costi-benefici (Gross aC) Dalam perhitungan Gross aC, pembilang Adalah jumlah valore attuale Arus beneficio (bruto) Dan penyebut Adalah jumlah valore attuale Arus biaya (bruto). Jadi rumusnya Adalah: 5. Provitability Ratio (PV8217 K) Criteri ini untuk dipergunakan mengukur rentabilitas Suatu proyek di ATAS Titik netral sebesar 1,0 dimana VAN 0. criteri tetapi ini dipahami sebagai indeks rentabilitas sehubungan dengan biaya modale Saja, yakni membandingkan valore attuale Arus sisa beneficiare dikurangi dengan biaya rutina dan biaya modale. Rumusnya Adalah: 4.3 Inflasi Harga Umum dan Kritéria Investas Dalam perhitungannya, beneficio seluruh dan biaya yang dibandingkan Dalam Rangka criteri invcstasi Harus bersifat riil, yakni Harus dinilai berdasar Tingkat di prezzo Umum yang Konstan. Pemakaian uang sebagai dasar Ukuran dimaksudkan untuk memudahkan Analisis, yaitu dengan menyediakan Suatu dasar pembandingan Antara berbagai beneficio dan biaya. Semisal proyek A dan B memounyai Arus beneficio netto menurut di prezzo konstan: NPVA -1,0 0,8696 (0,5) 304 jt NPVB -1,0 0,8696 (0,5) 0,7561 (1,0) 191 jt Terlihat bahwa proyek Un Lebih menguntungkan. Namun dengan adanya laju inflasi di prezzo Umum yang diramalkan sebesar 25, Maka akan memberikan NPVA 630jt dan NPVB 725jt. Dari Sini terlihat bahwa proyek B Tampak Lebih menguntungkan. Akan tetapi tujuan beneficio Analisis Costo Adalah memaksimalkan nilai sekarang dari Suatu Arus Daya beli atau, tuntutan akan barang dan Jasa riil. Semisal terdapat Beras yang merupakan barang konsumsi, produksi Dalam proyek A dan B sebagai berikut: Tahun ke 0 1 2 A - 10.000 ton 15.000 ton - B - 10.000 ton 5.000 ton 10.000 ton Ketika Dalam perhitungan konstan seperti contoh diatas Tadi menyatakan proyek B yang Lebih beneficio, Namun apabila Kita mengalikan Angka inflasi pada TIAP tahun, Maka di prezzo tahun kedua akan meningkat sehingga proyek Un yang dinilai Lebih beneficio dikarenakan mampu menyediakan Beras Lebih Cepat 1 tahun. 4.3 criteri Depresiasi dan Inflasi Dalam costi benefici Analisis, penyusutan Tidak dimasukkan Dalam Arus biaya proyek. Hal ini dikarenakan biaya modale Sudah masuk Dalam Arus biaya, sehingga ketika ditambah biaya penyusutan Malah akan menyebabkan doppio conteggio. Penyusutan Adalah salah Satu incerti flussi di cassa yang masuk Dalam beneficio bruto, Namun Dalam penghitungan beneficio netto, penyusutan Tidak boleh dikurangkan beneficio dengan bruto. 4.3 Kesimpulan Evaluasi proyek mendasari dua keputusan yang akan diambil Dalam investasi, yakni andare progetto atau progetto non andare, dan perangkingan berbagai proyek atau alternatif proyek berdasarkan keuntungan yang didapat. Kritéria yang digunakan sebagai indeks untuk menentukan keputusan tersebut diantaranya: NPV. selisih presenti dari valore Arus beneficio da biaya, dihitung dari sconto tasso IRR. Tingkat tasso di sconto yang menjadikan VAN Suatu proyek sama dengna nol Net aC. Angka perbandingan valore attuale dari beneficio Arus bruto yang Positif terhadap beneficio Arus netto yang lordo negativo aC amp redditività. Merupakan salah pengertian tentang inti ekonomis beneficio dan biaya, sehingga Tak digunakan di Indonesia. Penghitungan beneficiare biaya berdasar nilai nominale dan riil dapat mempengaruhi perhitungan investasi sedemikian Rupa sehingga dapat mengelirukan Dalam pemilihan proyek. Arus penyusutan Tidak dimasukkan Dalam komponen biaya Dalam perhitungna kriteriaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku Faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan ini ada beberapa macam. Faktor-Faktor tersebut Akan Saling berkaitan, sehingga Secara bersama-sama Akan mempunyai persediaan Bahan Baku. Adapun Faktor-faktor yang dimaksud Adalah sebagai berikut: a. Di prezzo Bahan Baku di prezzo Bahan Baku merupakan penyusunan perhitungan berapa dana besar Perusahaan Harus disediakan untuk investasi Dalam persediaan Bahan Baku ini. b. Perkiraan pemakaian Sebelum kegiatan pembuatan Bahan Baku dilaksanakan, Maka manajemen Harus membuat perkiraan Bahan Baku yang akan dipergunakan Dalam prose produksi pada Suatu periode. c. Biaya-biaya persediaan Didalam menentukan besarnya persediaan Bahan Baku, Maka Perlu diperhitungkan pula biaya-biaya penyelenggaraan Bahan Baku. d. Pemakaian senyatanya Pemakaian Bahan Baku senyatanya Dari periode-periode yang Lalu (richiesta aktual) merupakan Salah Satu Faktor yang Perlu diperhatikan seberapa besar penyerapan Bahan Baku Oleh prose produksi Perusahaan Serta bagaimana hubungannya dengan pemakaian yang Sudah disusun dan Harus senantiasa dianalisa, dengan demikian maka akan dapat disusun perkiraan kebutuhan Bahan Baku mendekati kenyataan. Waktu tunggu (Lead Time) Adalah tenggang waktu yang diperlukan Antara Saat pemesanan Bahan Baku sampai datangnya Baha Baku tersebut. f. Kebijaksanaan pembelanjaan Seberapa besar persdiaan Bahan Baku akan mendapatkan dana dari Perusahaan akan tergantung pada kebijaksanaan-kebijaksanaan dari Dalam Perusahaan tersebut. Menurut Terry Hill (2000: 104). menyatakan bahwa: 8220Pengendalian persediaan Adalah Suatu kegiatan untuk menentukan Tempat dan komposisi dari persediaan barang maupun Bahan Baku sehingga Perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan Serta kebutuhan pembelanjaan Perusahaan dengan efektif dan efisien8221. Dengan adanya persediaan memadai Dalam jumlah Mutu, Tempat dan Waktu yang tepat, Antara lain berguna untuk: a. Menghilangkan resiko terlambatnya kedatangan barang atau Bahan yang dipesan. b. Menghilangkan resiko dari barang atau Bahan yang dipesan Tidak Dalam kondisi yang baik dan Harus dikembalikan Lagi. un. Mempertahankan stabilitas Operasi Perusahaan atau ikut menjamin kelancaran prose produksi. c. Mencapai penggunaan mesin ottimale. d. Untuk menjaga Bahan-Bahan yang dihasilkan Secara musiman sehingga dapat digunakan apabila Bahan ITU Tidak ada pesanan. e. Memberikan Pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan langganan pada Suatu waktu dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya Barang tersebut. Fungsi Dan Pengendalian Persdiaan Fungsi Utama Pengendalian Efektif a. Pengadaan (Procurare) Harus diciptakan beberapa prosedur untuk memperoleh materiale di alimentazione yang dibutuhkan Dalam jumlah cukup. b. Pemeliharaan (mantenimento) Harus diciptakan beberapa prosedur untuk memelihara dan materiale melindungi yang Sudah masuk sebagai persediaan. c. Pengeluaran (Issving) Harus diciptakan, ditentukan Suatu percorso untuk mengeluarkan pada waktu dan Tempat yang dibutuhkan. Selain fungsi Utama diatas ada beberapa fungsi pengendalian persediaan Bahan Baku lainnya Adalah sebagai berikut: a. Memperoleh Bahan-Bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh Suatu fornitura yang cukup Dari Bahan-Bahan yang dibutuhkan, kualitas maupun kuantitas. b. Menyimpan dan memelihara Bahan-Bahan Dalam persediaan yaitu mengadakan Suatu sistem penyimpanan untuk memelihara dan melindungi Bahan-Bahan yang Telah dimasukan kedalam persediaan. c. Pengeluaran Bahan-Bahan yaitu menetapkan Suatu pengeluaran dan penyimpanan Bahan-Bahan dengan tetap pada Saat Serta Tempat yang dibutuhkan. d. Meminimalisasi investasi Dalam bentuk barang (mempertahankan persediaan Dalam jumlah yang ottimale setiap waktu). Tujuan Pengendalian Persediaan Dari teori fungsi dan tujuan pengendalian tersebut diatas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa pengendaliaan persdiaan bertujuaan untuk: a. Optimalisasi dari modale yang tertahan Dalam Perusahaan. b. Menjaga agar prose produksi tetap lancar. c. Melindungi persediaan terhadap pemborosan, kerusakan dan resiko-resiko rimasto. d. Tujuan Praktis Dalam kegiatan untuk mendapatkan biaya persediaan yang minimo. Tujuan dari pengendalian persdiaan Adalah mempunyai jumlah Mutu materiale yang tepat pada waktu dibutuhkan dengan pengeluaran investasi minimo yang sesuai dengan kemampuan Perusahaan. Menurut Sofjan Assauri (1998: 184). untuk menjamin terdapatnya persediaan pada Tingkat yang ottimale agar dapat produksi berjalan dengan lancar dan biaya minimo, Maka diperlukan pengawasan pembeliaan Bahan Baku Yang memenuhi persyaratan-persyaratan menurut kebutuhan Yang Yang standar ditetapkan Dalam perusahaan. Persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan Dalam kegiatan pembelian Bahan-Bahan yaitu : a. La giusta quantità (jumlah yang tepat) Mendapatkan jumlah Yang tepat ottimale atau, Maka kegiatan produksi berjalan dengan kontinu dan Penanaman modale untuk kebutuhan Bahan Baku sesuai dengan yang diperlukan Perusahaan Dalam periode yang Telah ditetapkan Dalam neraca. b. La giusta qualità (Mutu yang tepat) Mendapatkan Mutu Yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan ini sangat menolong Dalam kegiatan produksi. Kegiatan pembelian Tidak saja diarahkan untuk Mutu yang tepat sesuai dengan kebutuhan. c. Il momento giusto (waktu yang tepat) Mendapatkan Bahan-Bahan yang tepat pada waktunya dan sesuai dengan rencana yang Telah ditetapkan semula jika hal ini meleset dari rencana yang Telah ditetapkan, tentu akan membahayakan keadaan Perusahaan, Maka dari itu Telah terjadi kewajiban bagian pembelian untuk memperhatikan Dan memerlukan jaminan dari suplier agar mengirim Bahan Baku yang Telah ditetapkan. d. Il Rught prezzo (di prezzo yang tepat) Mendapat di prezzo yang tepat maksudnya, di prezzo Yang didapatkan sesuaai dengan standar di prezzo yang Telah ditentukan Mutu barang yang akan dibeli. e. Le fonti di destra (Sumber yang tepat) Mendapatkan Sumber yang tepat, sehingga dapat menentukan Sumber Yang Yang mana memenuhi persyaratan kebutuhan yang diinginkan, seperti jumlah Mutu, Waktu dan di prezzo. Berikut ini akan dijelaskan tentang metode-metode di visitatori investasi yang akan di Bahas Dalam Penulisan ilmiah ini: 1 Metode Payback Periodo Menurut Bambang Rianto (1.995.124), Payback Periodo Adalah 8220Suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan ricavato atau aliran Kas netto (flussi di cassa netti) 8221. Metode ini Sering Pula disebut dengan istilah lain metodo di pagamento seperti. Payback periodo dari Suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada Suatu investasi dapat diperoleh Kembali seluruhnya. Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan usulan investasi Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup Kembali investasi. Kritéria pemilihan investasi dengan menggunakan metode ini Adalah sebagai berikut: Apabila periodo di recupero dari Suatu investasi Lebih kecil Pendek dari periode recupero maksimum, Maka usulan investasi tersebut diterima. Sebaliknya kalau recupero periodnya Lebih panjang dari pada periode maksimum maka usulan investasi ditolak. Kebaikan Payback Periodo 1. Untuk investasi yang besar resikonya dan Sulit untuk diperkirakan, Maka tes dengan metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengambilan investasi. 2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai tasso di rendimento dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengambilannya palizzata Cepat. 3. Metode ini merupakan alat yang Sederhana untuk memilih usul-usul investasi sebelum meningkat ke di visitatori Lebih lanjut dengan mempertimbangkan kemampuan investasi untuk menghasilkan LABA seperti Dalam Prent valore dan scontato metodo dei flussi di cassa. Kelemahan Payback Periodo 1. Metode ini tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Uang yang diterima sekarang Lebih berharga jika dibandingkan dengan uang yang akan diterima setahun Lagi, Karena adanya kesempatan untuk memutarkan uang tersebut untuk memperoleh kembali (Retun) Dalam Usaha bisnis. 2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi Pokok Kembali. Bagaimanapun Juga aliran Kas sesudah recupero periodo merupakan Faktor yang menentukan Dalam menghitung kemampuan Suatu investasi untuk menghasilkan LABA. 2 Metode netto valore attuale Menurut metode ini, Kas penerimaan (flussi in entrata) pada masa yang akan Datang Selama investasi berlangsung, dihitung bedasarkan Nilai sekarang. Besarnya selisih antara pendapatan diferensial dengan biaya diferensial Serta dampak Pajak penghasilan sebagai akibat dari adanya pendapatan diferensial dan biaya diferensial Selama Umur ekonomis Aktiva tetap tersebut, kemudian dinilai tunaikan dengan tariffa tertentu kembalian. Kritéria pemilihan Investasi dengan menggunakan Metode ini Adalah sebagai berikut: Suatu usulan Investasi Akan diterima, Jika Nilai sekarang dari flussi in entrata Lebih besar dari nilai sekarang incassare flussi-nya. Dengan demikian, usulan investasi dinilai LAYAK untuk dilaksanakan, Jika Nilai sekarang aliran kasnya Positif. Kebaikan metode Valore Attuale Netto 1. Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang 2. Dalam valore attuale metodo semua aliran Kas Selama Umur proyek investasi diperhitungkan Dalam pengambilan keputusan investasi Kelemahan metode valore attuale netto 1. Membutuhkan perhitungan yang Cermat Dalam tariffa menentukan investasi kembalian 2. Dalam membandingkan dua proyek investasi yang Tidak sama jumlah investasi yang ditanamkan di dalamnya, Nilai Tunai aliran Kas Bersih Dalam rupia Tidak dapat dipakai sebagai pedoman 3. Metode TIR (Tasso interno di Rendimento) Metode Tasso interno di rendimento (IRR) SERING disebut Juga Discounted Cash Flow (DCF). Pada dasarnya Tasso Interno di Metodo ritorno sama dengan metodo del valore attuale, Karena kedua-duanya memperhitungkan nilai waktu uang Dimasa yang akan Datang. Perbedaannya Adalah Dalam valore attuale Metodo tariffa kembalian (tasso di rendimento) Sudah ditentukan Lebih dahulu sebagai tariffa kembalian. Dalam Sedangkan Discounted Cash Metodo flusso justru tariffa kembalian ini yang dihitung sebagai dasar untuk menerima atau menolak Suatu usulan investasi. Kritéria penerimaan dengan menggunakan metode ini, Jika IRR Lebih tasso Dari Besar di rendimento yang diisyaratkan maka usulan investasi LAYAK diterima, Karena menunjukkan bahwa Suatu proyek akan mendatangkan keuntungan. Sebaliknya Jika IRR Lebih kecil Dari tasso di rendimento yang diisyaratkan maka usulan investasi tersebut ditolak, Karena menunjukkan bahwa proyek tersebut mendatangkan kerugian. Kebaikan metode IRR Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang Kelemahan metode IRR Terletak pada aturan atau Kaidah IRR yang menyatakan bahwa apabila ada 2 Proyek yang reciprocamente excluasive, Maka proyek Yang Yang dipilih memiliki IRR Lebih Besar. 4. Metode ARR (acounting Tasso di Rendimento) Metode tasso contabile di atau ritorno SERING disebut tasso medio di rendimento, menunjukkan prosentase keuntungan neto sesudah Pajak dihitung dari investimento medio. Apabila Tiga metode periodo di ammortamento, dan valore attuale netto mendasarkan Diri dari ricavato Atau flussi di cassa, Maka metode tasso contabile di rendimento ini mendasarkan diri pada keuntungan yang dilaporkan Dalam buku (reddito acounting riportato). Kritéria pemilihan investasi dengan menggunakan metode ini Adalah sebagai berikut. Suatu investasi Akan diterima jika kembalian investasinya dapat memenuhi Batasan yang Telah ditetapkan Oleh manajemen Puncak Perusahaan. Jika pengambilan keputusan Belum memiliki batsan tariffa kembalian investasi, Maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih Adalah yang memberikan Tingkat kembalian yang terbesar. Kebaikan metode ARR Metode ini Telah memperhitungkan aliran Kas Selama Umur investasi. Kelemahan metode ARR 1. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang. 2. Dipengaruhi Oleh penggunaan metode depresiasi. 3. Metode ini tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan Dalam beberapa tahap.

No comments:

Post a Comment